Sabtu, 09 September 2017

Yuk Berinvestasi

““Risiko muncul karena Anda tidak tahu apa yang Anda kerjakan.” Quote dari Warren Buffet
ungkapan diatas mengajarkan kepada kita yang masih awam terkait pentingnya memahami resiko terutama dalam hal investasi.

Mendengar kata  "investasi" ini bukan hal yang asing bagi kita. "apa itu investasi ???" setiap orang berdasarkan profesi masing-masing memiliki arti tersendiri.
ü  Bagi seorang dosen “melanjutkan pendidikan S-2 hingga S-3 merupakan investasi
ü  Bagi seorang Petani “Membeli lahan untuk dijadikan lahan pertanian merupakan investasi
ü  Bagi seorang ibu rumah tangga “membeli emas merupakan sebuah investasi”

So, Investasi itu merupakan suatu langkah yang diambil dengan mengeluarkan sejumlah sumber daya termasuk uang dengan harapan hasil (return) yang bagus (profit).

Dalam investasi tentu ada resiko yang harus dihadapi, tetapi bukan untuk dihindari sehingga kita tidak berani untuk berinvestasi. Resiko ini yang perlu dipelajari.   

Dalam berinvestasi itu, ada dua macam jenis aset yaitu :
1.     Aset Riil
Yaitu asset yang berwujud, seperti kebun, emas, rumah kos, toko, dll   
2.     Aset Finansial
Yaitu asset yang tidak berwujud tetapi memiliki nilai, seperti deposito, Asuransi Unit Link, Tabungan Rencana, Saham, Obligasi, dll.

Dalam berinvestasi, perlu diperhatikan 4 hal sebagai berikut :
1.     Goal
Disini perlu diketahui apa yang menjadi tujuan seseorang melakukan investasi,
Apakah mencari profit atau hanya menjaga nilai asset dari gerusan inflasi.

2.     Jangka waktu
Dalam berinvestasi, jangka waktu itu menjadi factor pertimbangan yang penting sebelum diambil. Apakah investasi hanya untuk 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau 20 tahun. 

3.     Likuiditas (Mudah dicairkan)
Mau berinvestasi rumah atau emas. Mana yang lebih bagus ?
Kedua-duanya bagus. Tapi ketika memiliki hal yang mendesak dan membutuhkan uang, maka emas merupakan solusi karena bisa dijual dengan cepat.
Bagaimana dengan rumah ?
Walaupun rumah setiap tahun cenderung mengalami kenaikan harga tetapi untuk menjual rumah dengan harga normal membutuhkan waktu yang lama.

4.     Resiko
High Risk, High Return” merupakan hukum alam dalam berinvestasi.
Kalau mau dapat return yang tinggi tentu harus berani juga dengan resiko yang tinggi pula.  Investasi dalam bentuk saham merupakan investasi dengan return tinggi dan resiko yang tinggi pula. Returnnya bisa sangat tinggi tetapi dalam hitungan detik nilainya juga bisa ambles.

Inget, Investasi itu memiliki resiko tetapi lebih beresiko tidak berinvestasi.
Ayok investasi now or die !!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar