Senin, 17 Desember 2018

The Amazing You..!!!

Begitu tema seminar motivasi yang dibawakan oleh Dr. H.C. Ary Ginanjar Agustian selama 2 hari tanggal 15 – 16 Desember 2018. Informasinya di seminar yang diikuti oleh 10.000 orang dan ada yang dari Malaysia juga. Dengan tiket Silver dari Kantor, Sabtu pagi kami sudah berangkat menuju Kalibata City menuju ICE BSD.

Training yang dibawakan oleh Ary Ginanjar terkenal dengna ESQ atau Emotional Spiritual Quotient. Apa itu Emotional Spiritual Quotient (ESQ) ??? ESQ merupakan Gabungan Kecerdasan Emosional dan Spiritual. Umumnya di masyarakat kita,  kecerdasan itu hanya sebatas pada Kecerdasan IQ. Ini yang menyebabkan Banyak orang cerdas secara pemikiran dan akademis. Akan tetapi, banyak terjadi penyimpangan sosial. Kita bisa lita fenomena korupsi dilakukan oleh Orang – orang cerdas. Apa yang kurang ? Pendidikannya bagus, Kaya. Apa yang salah ?  Nah, di Training ini, kita diajarkan perlunya kecerdasan emosional dan spiritual. 

Dengan gestur dan intonasi yang meledak – ledak, Seorang Ary Ginanjar membawakan materi diisi musik yang membuat para audiens bersemangat. Pertanyaan sederhana di awal yang ditanyakan kepada audiens “ Why Are You Here ?”
Sebuah pertanyaan awal yang menjadi riuh seluruh audiens. Ada yang menjawab “instruksi dari Atasan kantor, ada juga karena kesadaran sendiri”. Pertanyaan ini sebenernya menjadi dasar dalam hidup. “Goal”, Kita hidup harus memiliki sebuah tujuan. Banyak orang ketika ditanya apa tujuan atau cita – citanya ?

Jawaban umum yang diberikan adalah “ Biarkan seperti air mengalir”. Nah, gimana kalau airnya mengalir ke Got atau Selokan kotor ?

Dalam sebuah goal, penting sekali sebuah Plan (rencana) hidup secara detail atau terinci.  Sebuah survey yang dilakukan di Harvard University, tahun 1952 yang diberikan kepada mahasiswanya ketika ditanya terkait tujuan dalam hidupnya. Akan tetapi, yang terjadi adalah :

  • 57% mahasiswa tidak tahu tujuan hidupnya
  • 30% mahasiswa hanya menyebut tujuan yang umum
  • 10% mahasiswa mempunyai goal yang mulai jelas
  • 3% mahasiswa mempunyai goal lebih detail dan tertulis
Lalu, 20 tahun kemudian dilakukan survey lanjutan kepada para eks mahasiswa tersebut. Hasilnya, 3% mahasiswa yang menuliskan goal lebih detail dan tertulis memiliki penghasilan yang 3 kali lipat lebih besar dibandingkan penghasilan 97% gabungan dari mahasiswa yang tidak menuliskan target mereka dengan jelas.

Walaupun ada yang membantah mengenai studi ini tidak pernah dilakukan. Akan tetapi, intinya ada 3 tahapan yang perlu dilakukan secara disiplin dalam hidup kita yaitu :
  1. Rencana yang spesifik
  2. Tindakan yang spesifik
  3. Laporan progress harian

Dua Quote berikut dapat menjadi penguat dalam diri kita pribadi bahwa "goal setting itu Penting’
1. Benyamin Franklin
“If you fail to Plan, You are planning to fail”

2.  Michael Angelo
"Bahaya terbesar bagi kebanyakan kita bukan menetapkan sasaran terlalu tinggi lalu tidak mencapainya. Melainkan menetapkan sasaran yang terlalu rendah lalu kita mencapainya”

Nah, target hidup kita itu harus spesifik dan detail dengan contoh sebagai berikut :
  1. Saya akan memiliki Rumah tetap di tanggal 10 Desember 2020 senilai 2 Milyar di Kota Medan Kompleks Griya Riatur Inda.
  2. Saya akan menerbitkan buku berjudul “Investasi Bagi Millenial” yang terbit pada tanggal 31 maret 2019 dengan Penerbit Kompas Gramedia.
  3. Saya akan mendirikan sekolah buat anak yang kurang Mampu di Medan lokasi Kapten Muslim Gang jawa Medan dengan metode Qurani dimulai pembangunan pada 06 Desember 2020.
Dalam seminar ini, setiap peserta berpasang –pasangan (laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan). Salah satu pasangan membacakan target hidup yang telah ditulis kepada pasangan di seminar, kemudian pasangan tersebut mengaminkan dan memberikan semangat dan dukungan bahwa target tersebut pasti bisa dicapai.

Gestur tubuh itu sangat menentukan seseorang sukses. Di seminar ini, perlunya “EMOTION”. Apa itu EMOTION?? EMOTION = ENERGY + MOTION (Energy + Gerakan). Gestur tubuh dengan sikap badan tetap tegap dan tidak terlihat lemah menunjukkan bahwa kita seorang yang tegas dan tegap. Jangan pernah menunjukkan sikap lemah di depan banyak orang sehingga orang lain tidak merendahkan dan meremehkan kita.

Selain itu, saat berbicara dengan lawan bicara hindari menggosok lengan, wajah, leher. Sikap tubuh seperti ini menunjukkan kalau anda sedang dalam kecemasan, kekhawatiran atau ketakutakan. Buatlah posisi tubuh dengan sikap rileks.

Hindari juga sikap tubuh dengan menyilangkan tangan. Hal ini menunjukkan sikap sepele dan defensif dengan lawan bicara. Coba lebih nyantai dan dengan posisi tangan terbuka sehingga lawan bicara juga merespon sikap kita dengan baik sehingga tercipta komunikasi antara kedua belah pihak.
Sang Trainer, Ary Ginanjar berulang kali mengajarkan untuk melakukan sikap tubuh dengan “Karate Pose dan Sumo Pose”.  Mengingat beliau juga pernah meraih perak di Cabang Karateka PON XII.
Nah, Disini para audiens diperintahkan untuk melakukan imajinasi tentang impian kita 2 tahun kedepan dimulai dengan 6 bulan pertama, kedua, ketiga dan keempat dengan Karate Pose dan Sumo Pose.

Kemudian, pada saat pertengahan hari dengan musik soundtrack khas The ESQ Way 165 menjadikan suasana menjadi lebih hening. Pada saat ini, ditampilkan sebuah Slide mengenai “The Grand Why“ dengan gambaran 7 tingkatan anak tangga mulai dari bawah :

  1. Kepastian
  2. Tantangan
  3. Eksistensi diri
  4. Cinta
  5. Perkembangan
  6. Kontribusi
  7. Meaning & purpose

Pada sesi ini, seorang Ibu dan pemuda diperintahkan untuk melemparkan sebuah Bola dari bawah ke atas Panggung. Dan hasilnya, tidak ada yang sampai ke atas panggung karena adanya beban yang dirasakan oleh peserta pada saat melemparkan bola tersebut. Dan dicoba berulang hingga 2 kali, masih tidak berhasil.
Kemudian 2 peserta tadi diminta naik keatas panggung dan menggelindingkan bola ke bawah anak tangga panggung tersebut, ternyata jauh lebih mudah dan ringan. Simulasi tadi dianalogikan dengan “The Grand Why” dalam hidup kita. Kalau kita mulai dari step 1 hingga step 7 untuk menemukan The Grand Why, maka jauh lebih sulit. Untuk mempermudah, maka dimulai dari Step 7. Kita mengetahui dahulu arti dan hidup kita. Disini perlunya peran sang Khalik atau Pencipta dalam hidup. Segala tujuan hidup kita harus melibatkan Sang Pencipta demi mempermudah langkah yang telah diambil. “Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus" harus selalu diingat dalam setiap aktivitas kita sehari - hari.

Sesuai dengan temanya The Amazing You, bahwa Kita bersyukur diciptakan sebagai makhluk yang paling tinggi kedudukannya dibandingkan dengan makhluk ciptaan yang lain sesuai dengan tercantum dalam ayat Al-Aqur’an berikut :
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,” (QS At-Tin : 4)

Hal ini dapat dilihat mulai dari awal mula proses pembuahan dari sperma yang terpancar. Dimana ada 250 juta pada satu waktu menuju proses pembuahan pada rahim wanita. Namun, hanya setitik yang berhasil menjadi pemenang dan lahir ke dunia menjadi seorang bayi mungil. Dan itulah kita yang sudah ditakdirkan dari awal menjadi seorang winner atau pemenang.
Dilengkapi dengan adanya akal dan hati, manusia dapat membedakan mana yang baik dan kurang. Inilah yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. Apakah mereka menggunakan akalnya untuk kebaikan dan Kebenerannya.
Semoga kita semua menjadi manusia sebaik-baiknya dan menjadi manfaat bagi manusia lainnya. Bukan menjadi Provokator akan tetapi menjadi Kreator sehingga dapat mempermudah pekerjaan orang lain dan menjadikan lebih ingat kepada Sang Pencipta.
Demikian, sharing pengalaman mengikuti Seminar ‘The Amazing You by Dr.H.C. Ary Ginanjar di ICE BSD.
Untuk pendalaman lebih lanjut, dapat mengikuti Pelatihan dapat dapat diikuti oleh Peserta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar