Semoga Engkau selalu dalam
lindungan Allah SWT diberikan keberkahan dan Kesehatan. Aaminn..
Hari ini adalah hari yang sangat
istimewa bagi semua anak untuk memberikan sesuatu yang special kepada Ibunya, seorang malaikat tanpa sayap. Bagiku dengan Jarak
yang jauh, hanya doa terbaik yang dapat aku panjatkan di setiap Doaku kepada
Sang Pencipta, hadiah terbaik buat engkau. Seseorang yang telah berjuang tak
kenal lelah memberikan perhatian, semangat dan doa buatku dan Abangku.
Ada begitu banyak hal dan momen
yang ingin aku katakan kepadamu tentang perjuangan yang telah engkau lakukan
buat Kami.
Ibu
Aku ingat engkau begitu tabah
saat orang lain memberikan kata – kata yang merendahkan kepada kita akan
perjuangan hidup itu. Seolah – olah hal yang mustahil bagi kami. Bagi mereka,
mimpi itu mustahil buat kamu karena dilahirkan dengan kehidupan ekonomi yang
sangat pas – pasan. Melihat tetangga dengan kendaraan yang silih berganti,
terkadang dalam hati “betapa enaknya hidup mereka” dapat menikmati hal
tersebut.
Aku ingat sebuah momen ketika engkau
membeli sebuah kulkas. Tapi, orang lain dengan kata – kata membuat mengelus
dada “ Iyalah, mereka kan bisa membeli Kulkas, karena makannya pun diirit –
irit, gak kayak kita yang makannya enak terus”.
Aku ingat ketika momen kami (aku
dan abang) melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Orang lain dengan kata –
katanya “Emang mau jadi apa sekolah tinggi – tinggi, Emang mau nambah
pengangguran ?”. Engkau menjawab : “ Mau jadi apapun, itu rezeki anak – anak,
yang penting kita berdoa dan berusaha.”
Engkau yang menguatkan diriku,
menguatkan semangatku, dan menguatkan perjuangkanku. Engkau selalu berdoa pada
Allah SWT agar kami sukses dimanapun kami berada. Engkau selalu melindungi aku
begitu kerasnya ketika orang lain berusaha menyakiti perjuanganku.
Aku ingat kesedihan mendalam dalam
hidupmu ketika kita kehilangan Almarhum Rony, adik yang selalu menyertai dan
menemanimu disaat aku berada jauh. Iya, 16 Mei 2013 tepat di malam jum’at itu
menjadi malam kelabu bagi kita. Kita kehilangan orang yang paling tersayang dan
terbaik dalam kehidupan kita untuk selama – lamanya. Serasa tidak percaya, Beberapa Jam yang lalu di hari itu, Kita masih ngobrol dengan Si Bungsu Tapi Allah SWT punya rencana lain dan lebih sayang.
Aku dan Ibu harus pulang dengan membawa sekujur tubuh Si Bungsu yang telah kaku.
Engkau Ibu tak kuasa menahan tangis di dalam Ambulance sambil memandangi Wajah Si Bungsu hingga tubuh rentamu tak kuasa dan rubuh begitu sampai di Rumah. Aku ingat berhari – hari engkau panjatkan doa dengan tetesan air mata dan masih nggak percaya akan kepergiannya.
Aku dan Ibu harus pulang dengan membawa sekujur tubuh Si Bungsu yang telah kaku.
Engkau Ibu tak kuasa menahan tangis di dalam Ambulance sambil memandangi Wajah Si Bungsu hingga tubuh rentamu tak kuasa dan rubuh begitu sampai di Rumah. Aku ingat berhari – hari engkau panjatkan doa dengan tetesan air mata dan masih nggak percaya akan kepergiannya.
Hikmah yang sangat luar biasa bagiku bahwa Sesuatu itu akan sangat berarti keberadaannya ketika kita kehilangan sosok yang berjasa dalam hidup kita. Mari gunakan dan habiskan waktu sebaik - baiknya dengan Ibu Kita. Peluklah Ia, pijitin kakinya dan ngobrol bareng. Kita tidak tahu sampai kapan bisa menikmati kebersamaan dengannya. Berikan penghargaan kepadanya selagi masih bernafas..
Aku ingat betapa berat rasanya begitu harus berada jauh dari engkau demi menjalani perjuangan hidup ini. Aku berharap aku bisa bersama engkau dan berusaha menjadi panutan terbaik.
Ibu
Tentu engkau masih ingat sebuah
momen berharga ketika aku gagal mengikuti seleksi di perusahaan multinasional
dan BUMN kala itu. Perusahaan yang menjadi impianku sejak lama. Beberapa
tahapan aku lalui dengan waktu yang cukup lama selama 3 bulan untuk mengikuti
seluruh tahap seleksinya hingga akhir dan menyisakan beberapa kandidat. 2
perusahaan sekaligus hingga tahap akhir. Berbagai upaya sudah dilakukan, akan
tetapi pada akhir Pengumuman ternyata belum lolos.
Seketika juga semangatku langsung
turun drastis dan menjadi renunganku “Salah apa aku ini, padahal Ibadah baik
wajib maupun Sunnah sudah aku lakuin ?”.. Nafsu makan mulai menurun dan rasanya
keberuntungan gak akan berpihak sama aku. Beberapa hari aku murung dan gak mau
bicara dengan siapapun termasuk engkau. Aku malah sempat menyalahkan diri
dengan kondisi aku sekarang. Pada titik terendah itu, engkau mengajak aku
konsultasi dengan seorang Ustadz agar dapat segera fight kembali.
Hal yang sampai sekarang membekas
dari Ustadz tersebut dengan percakapan berikut :
Ustadz : Riki, Tujuan kamu datang kemari apa ?”
Saya : Mau Konsultasi Ustadz, Setiap seleksi masuk perusahaan
bonafid selalu berakhir di tahap terakhir ya Ustad. Padahal, Berbagai upaya
sudah dilaksanakan. Mohon solusinya ustadz ?
Ustadz : Gini aja, Niat kamu kalau seleksi lulus apa ?
Saya : (sambil berpikir) Kalau lulus, maka setengah gaji pertama
saya akan disumbangkan ke Anak yatim.
Ustadz : Udah jangan muluk – muluk.. Niat kamu cukup membahagiakan
orang tua kamu..
Mendengar jawaban dari Ustadz
tersebut, sambil merenung ternyata benar bahwa Do’a Orangtua itulah yang paling
ampuh dalam mengantarkan kesuksesan bagi anak – anaknya. Alhamdulillah, Gak
lama setelah itu, aku mendapatkan panggilan untuk mengikuti seleksi di
perusahaan yang sekarang ini dengan melewati beberapa tahapan. Dan, aku
dinyatakan lulus dan berkewajiban mengikuti Pendidikan di Ibukota Jakarta.
Sebuah Pelajaran berharga yang
Allah SWT berikan. Aku bangga walaupun engkau gak memiliki pendidikan tinggi
seperti orang tua yang lain. Akan tetapi, Bagiku, Engkau adalah Guru terbaik
dalam hidup yang mengajarkan kami makna perjuangan dan makna Syukur.
Semakin hari semakin terlihat
raut wajah dengan kerutan. Aku menyadari Engkau sudah mulai menua. Saat aku
berjalan dibelakang engkau, terlihat rambut yang semakin memutih. Dulu engkau yang menjagaku, sekarang masa itu
sudah berganti. Peran itu harusnya sudah aku gantikan. Maafkan aku karena belum
menjalankan peran itu. Bahkan, aku masih membutuhkan bantuan dari Engkau. Saat
ini, aku berjanji untuk berusaha lebih keras lagi menjadi kebanggaan dan menjadi
berguna buat orang lain dan masyarakat.
Biarpun Sholatmu beribu - ribu rakaat
Biarpun Sedekahmu berjuta - juta Rupiah
Biarpun Hajimu berkali - kali
Tapi Saat Kau gores hati Ibumu
Surga Bukan Milikmu
Aneh memang Jika aku harus menuliskan sepucuk surat ini kepada mu. Padahal tinggal menggunakan Handphone dengan Video Call rutin seperti biasa dan mengucapkan “Selamat hari ibu”, Engkau pasti akan senang mendengarnya. Tapi sengaja Kata demi kata ini aku tulis dengan setulus hati untuk memberikan sesuatu yang berharga dan terbaik dalam hidupku.
Maafkan Aku Ibu….
Aku sering tidak menghargai
masakan yang telah engkau hidangkan dengan susah payah sepulang sekolah dulu.
Jangan pernah ragu memasakkan aku terutama soto dan masakan lain yang lama
tidak aku nikmati semenjak jauh dari Rumah. Kangen rasanya dimasakin dan
menikmati masakan itu.
Maafkan Aku Ibu
Aku pernah membantah saat engkau
melarang aku melakukan hal ini, melarang melakukan hal itu.. Dengan mudahnya,
aku mengganggap engkau cerewet. Sekarang, aku menyadari betapa besarnya arti
kasih sayang engkau. Jangan pernah lelah menasehati aku karena nasehatmu
merupakan Doa terbaik dalam hidupku.
Terima kasih..
Terima kasih atas perjuangan yang
telah engkau berikan kepadaku. Engkau mengajarkan perjuangan hidup. Sebuah kata
yang sampai sekarang menjadi pedoman hidup aku “ Mau pilih mana ? Keringat
berjuang sekarang atau Keringat di masa tua ? Kalau mau santai – santai sekarang,
Ntar di masa tua kita merasakan capek berkeringat. Tapi Kalau kita berkeringat sekarang, Insya Allah kita menikmati masa tua ”..
Semoga tulisan yang engkau baca
ini tetap menjadi penyemangat dan Doa Buat aku. Terima kasih telah hadir dalam
hidupku. Selamanya, Aku mencintai engkau, Ibuku hingga liang Lahat.. I love You Mom Forever…
Dari Putramu,
Penganggum terbaikmu
Jakarta, 22 Desember 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar