Dua kata yang mungkin menjadi
asing bagi kita. Tentu kata “latte” menjadi populer dan melekat pada kebiasaan
mengopi. “Latte Factor” merupakan sebuah kebiasaan kecil yang tanpa kita sadari
mengurangi penghasilan. Kenapa harus latte ?
Kebiasaan ngopi sudah menjadi trend
dan populer di masyarakat saat ini. Bahkan hanya untuk menikmati secangkir kopi
saja harus membayar Rp 30.000,- bahkan lebih. Tetapi apakah hanya cukup dengan
secangkir kopi ketika sudah nongkrong di sebuah café ?
Kayaknya gak cukup. Biasanya ada
tambahan seperti merokok, roti atau tambahan makanan lain. Kalau sekali
nongkrong menghabiskan Rp 100.000,-/hari. Kalau itu menjadi rutinitas setiap
pulang kerja, dalam 5 hari berarti harus mengeluarkan RP 500.000,- dan kalau
dalam sebulan atau 4 minggu, untuk nongkrong saja menghabiskan Rp 2.000.000,-..
Lumayan kan, hanya menikmati kopi dalam sebulan harus mengeluarkan uang sebesar
itu. Uang tersebut bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih menguntungkan
seperti menabung emas, mencicil KPR dsb.
Investment Mindset
Mindset merupakan kepercayaan
yang mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang dalam mengambil suatu tindakan. Mengubah
mindset ini butuh perjuangan yang keras dan butuh proses waktu yang tidak
singkat. Apalagi mindset itu sudah tertanam lama sehingga membutuhkan usaha
ekstra untuk mengubahnya.
Kebiasaan kecil “latte
factor” ini kalau tidak diubah akan menjadikan kebiasaan yang
menyebabkan kantong finansial kita bocor. Seharusnya uang tersebut dapat
digunakan untuk investasi asset yang produktif.
Berapa waktu yang dibutuhkan
untuk membentuk kebiasaan yang baru, penjelasan dibawah ini bisa menjadi
penguat bagi kita bahwa habit itu bisa diubah.
- Menurut Dr. Mazwell Maltz menyatakan bahwa diperlukan 21 hari untuk membentuk kebiasaan yang baru.
- Sebuah studi yang dirilis the European Journal of Social Psychology, Phillippa Lally melakukan penelitian bahwa diperlukan 66 hari bagi seseorang untuk membentuk sebuah kebiasaan baru.
Phillippa Laly menjelaskan 66 hari
itu dibagi menjadi rincian sebagai berikut :
- Hari 1 – 22 : Menjadi Orang yang menjengkelkan (bicara kemana-man)
- Hari 22 – 44 : Analisa diri
- Hari 44 – 66 : Temukan Cahaya diri
- Hari 66+ : Beri hadiah pada diri sendiri
Nah, ini saatnya mengubah mindset
“latte factor” menjadi Investment mindset. Kita itu bukan lagi setelah menerima
gaji, mau nongkrong dimana tetapi setelah gaji mau investasi dimana. Keren kan.
Bongkar Kebiasaan “Latte Factor”, Ganti Kebiasaan baru
Kebiasaan kecil ini segera
mungkin harus diubah dengan mengikuti pola 66 hari atau 21 hari secara
konsisten dengan mengubah kebiasaan yang baru dengan lebih baik lagi. Kebiasaan
baru seperti apa yang akan kita bentuk ?
Hal – hal berikut bisa menjadi
pedoman bagi kita untuk membentuk habit/kebiasaan yang baru yaitu :
- Penghasilan yang diterima harus dialokasikan untuk pengeluaran sesuai dengan penggunaannya antara lain biaya hidup, Pembayaran cicilan utang, Asuransi, Investasi, Amal dsb.
- Penghasilan dan pengeluasan dicatat secara teratur dalam catatan tersendiri sehingga setiap harinya bisa dilakukan evaluasi terhadap penggunaannya.
Semoga sharing ini dapat
bermanfaat buat rekan-rekan sekalian. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar