Rasanya
baru saja terngiang suara petasan saling bersahut –sahutan di langit ibukota
ini. Menikmati secangkir kopi sambil memandangi keceriaan lalu lalang anak muda
maupun orang tua. Di malam pergantian tahun masehi ini, Status yang populer “Happy New Year” dan “Selamat Tahun baru” dengan tambahan embel-embel kata
“Kemarin adalah kenangan, Hari ini adalah kenyataan, esok adalah harapan”..
Mantap kalau melihat status kebanyakan orang-orang dengan gegap gempita dan
optimis menyambut euphoria pergantian tahun.
Hal
ini bukanlah hal yang baru bagi kita dengan Malam pergantian tahun ini. Tetapi
perlu menjadi focus apakah optimis ini hanya sebatas ungkapan lisan saja tanpa ada realisasi sama sekali. Tanya kepada diri kita sendiri,
termasuk kelompok yang optimis dengan pernyataan dan komitmen kuat diatas
secarik kertas atau tidak ???
Sebuah
penelitian yang pernah dilakukan oleh Yale University atas semua lulusan tahun
1954 untuk mengetahui berapa orang dari mereka yang mempunyai tujuan tertulis.
Dari survey tersebut, tercatat hanya 3% yang menulis tujuannya, sementara 97%
tidak tahu dan tidak pernah menuliskannya. 20 tahun kemudian, hasilnya
menunjukkan bahwa kelompok 3% memiliki kekayaan 3 kali lipat dari kelompok 97%.
Setiap
momen menjelang pergantian tahun, sebuah kata “Resolusi” dan “Evaluasi” menjadi
2 kata yang sangat familiar. Ada harapan yang ingin dicapai di tahun yang akan
datang dan tentu tidak melupakan apa yang sudah kita lakukan di tahun
sebelumnya. Hari ini hidup kita ini ditentukan oleh tindakan atau perilaku kita
di hari kemarin.
365
hari di tahun lalu tentu banyak yang menjadi pelajaran untuk diambil hikmah dan
resolusi di tahun lalu dan ada yang masih layak untuk dilanjutkan.
Tentu
tidak mudah dalam mencapai mimpi kita tetapi bukan tidak mungkin. BISA,
PASTI BISA DAN HARUS BISA. Butuh tekad yang kuat dan ketekunan yang luar
biasa. Resolusi yang dibuat terkadang hanya sekedar sebuah goresan tanpa kerja
keras. Ingat !!! “ketekunan lebih penting daripada bakat”.
Resolusi
yang dibuat harus mengikuti kaidah S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Attainable,
Realistic, and Time Bound).
- Specific : Tujuan yang dibuat harus jelas.
- Measurable : Harus terukur dalam satuan misal dalam Rupiah.
- Attainable : Tujuan harus bisa dicapai sehingga sungguh-sungguh bisa dicapai.
- Realistic : Harus realistis atau masuk akal.
- Time Bound : Ada batas waktu untuk mencapai tujuan tersebut.
Contoh Resolusi berdasarkan kaidah
S.M.A.R.T yaitu :
- Saya ingin memilki rumah di pusat kota medan dengan luas 200 M2 dengan harga Rp 500.000.000,- paling lama akhir tahun 2018 dengan pola cicilan selama 20 tahun di Bank BRI melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
- Saya menerbitkan buku “Financial Plan” pada tanggal 30 April 2018 dengan rutin menulis setiap hari 3 lembar halaman.
- Saya memenangkan lomba karya tulis ilmiah keuangan di tahun 2018 dengan rutin mengikuti lomba setiap bulan.
Resolusi hanya sebuah khayalan indah
saja jika tidak dibarengi dengan action nyata atau dengan kata lain hanya”OmDo
(Omong Doang)”. Ingat setiap resolusi yang kita buat harus diperjuangkan.
Ayo kita buat resolusi di tahun 2018
ini sebanyak-banyaknya dan Berdoa dengan harapan di tahun 2018 ini semua resolusi kita
tercapai dengan lancar. Aaminn..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar