Selasa, 26 Februari 2019

Ternyata Memanah itu Asyik

24 Februari 2019
Sabtu itu gerimis kecil menyambut malamku dan Untungnya hanya gerimis kecil dalam hati. “Mau kemana ya malam ini ?” Pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang paling sering muncul sehabis belajar mengaji. Menikmati malam libur di Gandaria City Mall yang berada di Jakarta Selatan menjadi pilihan di hari itu. Nah, kali ini kemari untuk mencoba panahan di Shoot Archery Zone yang berada di lantai 2 Mall ini.
Sekitar Pukul 18:00 WIB sambil berkeliling menikmati suasana keramaian di Gandaria City Mall ini. Suasananya sama seperti mall yang lain : tempat kuliner, Work Shop (Papa Work, Mama Shop) dan tempat hiburan lain. Namun, Shoot Archery Zone ini menjadikan tempat ini berbeda dengan lokasi panahan indoor dan tempatnya yang nyaman dapat menjadi salah satu destinasi untuk mencoba olahraga panahan.
Awalnya saya penasaran dengan Panahan ini, masih bertanya – tanya sendiri “Bagaimana menarik anak panah dari busur yang terlihat kokoh dengan jarak bidikan yang tidak terlalu jauh tersebut ?”.. Malam itu sempat ragu mau coba atau tidak ya. Dan Akhirnya, dicoba deh agar tahu gimana melakukan dan mencoba langsung seperti yang ada di film : “The Hunger Games”..
Pengunjung pada malam hari itu cukup ramai mulai dari anak – anak sampai orang dewasa. Terlihat dari antusiasme mereka melakukan olahraga ini dengan mengabadikan momen di tempat tersebut.
Sebelum memulai panahan, pengunjung diharuskan melakukan order terkait berapa jumlah anak panah yang diinginkan melalui Cashier. Disini ada pilihan 15, 30, 50 dan 90 anak panah dengan variasi harga yang berbeda. Setelah melakukan pemesanan dan pembayaran, Petugas di zona permainan tersebut memasangkan finger tap di jari tangan kanan untuk melindungi jari kita agar tidak sakit dan arm guard di tangan kiri untuk melindungi tangan kiri pada saat tangan bergesekan dengan tali busur.
Sepintas, panahan ini olahraga yang ringan akan tetapi setelah dicoba ternyata membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi pada saat akan melepaskan anak panah dari Busurnya. Sebelum permainan dimulai, petugas memberikan peraturan permainan sebagai berikut :
  1. Pemanah berdiri menghadap lurus ke depan menyampingi bantalan target di tempat dengan posisi kaki diatas lingkaran sesuai yang telah ditetapkan
  2. Pemanah meletakkan anak panah ditengah busur
  3. Pemanah menarik anak panah hingga ke Pipi kanan dengan membidik target sasaran.
  4. Lalu Melepaskan anak panah sesuai dengan target bidikan

Kurang lebih selama 15 menit bermain panahan ini, ternyata olahraga ini bukan sekedar melepaskan anak panah dari busurnya saja. Akan tetapi, dalam olahraga ini dibutuhkan focus, tenang dan keseimbangan tubuh. Anak panah yang saya lepaskan banyak meleset atau jauh dari target yang dibidik. Fokus ke titik merah di tengah papan sasaran merupakan kunci untuk mendapatkan sasaran dengan poin tertinggi tersebut tanpa terburu – buru untuk melepaskan anak panah.

Dalam memanah juga perlu diperhatikan kondisi tubuh dengan posisi tegap terbaik dan memperhatikan arah angin sehingga anak panah sesuai dengan target bidikan kita. Untuk itu, perlu pemanasan sebelum melakukan panahan ini agar memberikan performa terbaik pada saat olahraga ini dimulai.

Setelah mencoba langsung, terjawab sudah rasa penasaran tadi. Rasanya pengen mencoba lagi tapi di lain waktu dan kesempatan. Untuk melakukan ini, perlu latihan, latihan dan latihan agar terbiasa memegang busur, anak panah dengan posisi tubuh yang benar.

Panahan ini sendiri telah mengalami pergeseran fungsi dan tujuannya di masa sekarang ini. Dahulu, Busur dan anak panah identik sebagai senjata untuk perang dan berburu. Akan tetapi, Benda tersebut sudah mengalami perubahan fungsi seiringan dengan pemikiran, inovasi dan trend yang berkembang sehingga menjadi olahraga yang cukup digemari baik Pria maupun Wanita sesuai dengan perkembangan zaman. Tidak heran, di beberapa kota besar mulai muncul tempat latihan olahraga panahan dan komunitas panahan (archery club) tersebut seiringan dengan minat yang semakin tinggi terhadap olahraga ini dan hal ini juga menjadikan Panahan menjadi salah satu ajang kompetisi.

Sebagai informasi, Olahraga panahan ini ternyata sudah dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1948 dan menarik minat banyak peserta. Selain itu, olahraga ini memiliki arti penting bagi Indonesia, Sebab melalui cabang olahraga ini, Indonesia untuk pertama kalinya berhasil mendulang medali di Olimpiade Seoul pada tahun 1988 dengan raihan prestasi atlet trio srikandi yaitu Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani.

Pada Asian Games tahun 2018 kemarin yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang dari tanggal 18 Agustus sd 2 September 2018, Olahraga panahan ini menyumbangkan 2 medali oleh Diananda Choirunisa dengan raihan medali perak dan Riau Ega Agata Salsabila dengan raihan medali Perunggu.

Bagi kaum muslimin sendiri, panahan ini mendapat posisi yang istimewa. Hal ini sesuai dengan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah. (HR Bukhari dan Muslim).

Olahraga panahan ini memberikan nilai – nilai yang positif dalam kehidupan kita sehari – hari dimana kita hidup dengan target sehingga menjadi motivasi untuk terus memberikan performa atau kinerja terbaik dan target inilah yang menjadi pendorong kita untuk mencapai tujuan. Tanpa target, hidup itu seperti Air mengalir. Iya kalau Air nya mengalir ke tempat yang baik, namun kalau mengalir ke Selokan bisa menjadi petaka atau membawa penyakit.

Orang yang hidupnya tanpa target maka hidupnya akan terasa hambar dan merasa tidak ada tantangan apa – apa. Hari ini dan besok terasa sama saja tanpa ada warna warni kehidupan dengan hidup yang berjalan di tempat.

Olahraga panahan ini juga memberikan arti pentingnya focus. Serius atau tidaknya seseorang dalam melakukan pekerjaan dapat dilihat dari Fokus atau tidaknya Orang tersebut. Konsentrasi yang tinggi dan kinerja yang baik itu dihasilkan dari fokusnya seseorang. Orang – orang yang expert adalah mereka yang focus pada suatu bidang dan benar – benar menguasainya.

Selain itu, Kegiatan ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam mengambil sebuah keputusan harus tenang dan tidak terburu – buru. Di dalam kehidupan sehari – hari apakah di lingkungan keluarga maupun lingkungan kerja, kerap ditemukan orang – orang yang tidak dapat mengendalikan dirinya pada saat dihadapkan pada sebuah persoalan. Mereka bukannya memikirkan solusi atas persoalan yang terjadi, akan tetapi, malah sibuk menyalahkan orang lain dengan emosi yang meledak – ledak bahkan kerap menghujat.  Disinilah perlunya kita melatih kemampuan berpikir dengan tenang sebelum mengambil keputusan sehingga masalah yang ada dapat ditangani.

Terakhir, Interospeksi diri menjadi hal yang perlu direnungkan atas persoalan yang terjadi. “Tidak ada asap maka tidak ada api” menjadi sebuah pernyataan yang perlu ditanamkan dalam benak kita bahwa hasil yang terjadi sekarang merupakan tindakan kita di masa lalu. 

Semoga, Bisa kembali Panahan lagi dengan hasil bidikan yang lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar