24 Februari 2019
Sabtu itu gerimis kecil menyambut
malamku dan Untungnya hanya gerimis kecil dalam hati. “Mau kemana ya malam ini
?” Pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang paling sering muncul sehabis belajar
mengaji. Menikmati malam libur di Gandaria City Mall yang berada di Jakarta Selatan
menjadi pilihan di hari itu. Nah, kali ini kemari untuk mencoba panahan di
Shoot Archery Zone yang berada di lantai 2 Mall ini.
Sekitar Pukul 18:00 WIB sambil
berkeliling menikmati suasana keramaian di Gandaria City Mall ini. Suasananya sama
seperti mall yang lain : tempat kuliner, Work Shop (Papa Work, Mama Shop) dan
tempat hiburan lain. Namun, Shoot Archery Zone ini menjadikan tempat ini
berbeda dengan lokasi panahan indoor dan tempatnya yang nyaman dapat menjadi
salah satu destinasi untuk mencoba olahraga panahan.
Awalnya saya penasaran dengan
Panahan ini, masih bertanya – tanya sendiri “Bagaimana menarik anak panah dari busur
yang terlihat kokoh dengan jarak bidikan yang tidak terlalu jauh tersebut ?”..
Malam itu sempat ragu mau coba atau tidak ya. Dan Akhirnya, dicoba deh agar
tahu gimana melakukan dan mencoba langsung seperti yang ada di film : “The
Hunger Games”..
Pengunjung pada malam hari itu
cukup ramai mulai dari anak – anak sampai orang dewasa. Terlihat dari
antusiasme mereka melakukan olahraga ini dengan mengabadikan momen di tempat
tersebut.
Sebelum memulai panahan,
pengunjung diharuskan melakukan order terkait berapa jumlah anak panah yang
diinginkan melalui Cashier. Disini
ada pilihan 15, 30, 50 dan 90 anak panah dengan variasi harga yang berbeda.
Setelah melakukan pemesanan dan pembayaran, Petugas di zona permainan tersebut memasangkan finger tap di jari tangan kanan untuk melindungi jari kita agar
tidak sakit dan arm guard di tangan kiri untuk melindungi tangan kiri pada saat
tangan bergesekan dengan tali busur.
Sepintas, panahan ini olahraga
yang ringan akan tetapi setelah dicoba ternyata membutuhkan konsentrasi yang cukup
tinggi pada saat akan melepaskan anak panah dari Busurnya. Sebelum permainan
dimulai, petugas memberikan peraturan permainan sebagai berikut :
- Pemanah berdiri menghadap lurus ke depan menyampingi bantalan target di tempat dengan posisi kaki diatas lingkaran sesuai yang telah ditetapkan
- Pemanah meletakkan anak panah ditengah busur
- Pemanah menarik anak panah hingga ke Pipi kanan dengan membidik target sasaran.
- Lalu Melepaskan anak panah sesuai dengan target bidikan
Kurang lebih selama 15 menit
bermain panahan ini, ternyata olahraga ini bukan sekedar melepaskan anak panah
dari busurnya saja. Akan tetapi, dalam olahraga ini dibutuhkan focus, tenang
dan keseimbangan tubuh. Anak panah yang saya lepaskan banyak meleset atau jauh
dari target yang dibidik. Fokus ke titik merah di tengah papan sasaran
merupakan kunci untuk mendapatkan sasaran dengan poin tertinggi tersebut tanpa
terburu – buru untuk melepaskan anak panah.
Dalam memanah juga perlu
diperhatikan kondisi tubuh dengan posisi tegap terbaik dan memperhatikan arah angin
sehingga anak panah sesuai dengan target bidikan kita. Untuk itu, perlu
pemanasan sebelum melakukan panahan ini agar memberikan performa terbaik pada
saat olahraga ini dimulai.
Setelah mencoba langsung,
terjawab sudah rasa penasaran tadi. Rasanya pengen mencoba lagi tapi di lain
waktu dan kesempatan. Untuk melakukan ini, perlu latihan, latihan dan latihan
agar terbiasa memegang busur, anak panah dengan posisi tubuh yang benar.
Panahan ini sendiri telah
mengalami pergeseran fungsi dan tujuannya di masa sekarang ini. Dahulu, Busur
dan anak panah identik sebagai senjata untuk perang dan berburu. Akan tetapi,
Benda tersebut sudah mengalami perubahan fungsi seiringan dengan pemikiran,
inovasi dan trend yang berkembang sehingga menjadi olahraga yang cukup digemari
baik Pria maupun Wanita sesuai dengan perkembangan zaman. Tidak heran, di
beberapa kota besar mulai muncul tempat latihan olahraga panahan dan komunitas
panahan (archery club) tersebut seiringan
dengan minat yang semakin tinggi terhadap olahraga ini dan hal ini juga menjadikan
Panahan menjadi salah satu ajang kompetisi.
Sebagai informasi, Olahraga
panahan ini ternyata sudah dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1948
dan menarik minat banyak peserta. Selain itu, olahraga ini memiliki arti
penting bagi Indonesia, Sebab melalui cabang olahraga ini, Indonesia untuk
pertama kalinya berhasil mendulang medali di Olimpiade Seoul pada tahun 1988
dengan raihan prestasi atlet trio srikandi yaitu Lilies Handayani, Nurfitriyana
Saiman dan Kusuma Wardhani.
Pada Asian Games tahun 2018
kemarin yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang dari tanggal 18 Agustus
sd 2 September 2018, Olahraga panahan ini menyumbangkan 2 medali oleh Diananda
Choirunisa dengan raihan medali perak dan Riau Ega Agata Salsabila dengan
raihan medali Perunggu.
Bagi kaum muslimin sendiri,
panahan ini mendapat posisi yang istimewa. Hal ini sesuai dengan yang
dianjurkan oleh Rasulullah SAW, “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang,
dan memanah. (HR Bukhari dan Muslim).
Olahraga panahan ini memberikan
nilai – nilai yang positif dalam kehidupan kita sehari – hari dimana kita hidup
dengan target sehingga menjadi motivasi untuk terus memberikan performa atau
kinerja terbaik dan target inilah yang menjadi pendorong kita untuk mencapai
tujuan. Tanpa target, hidup itu seperti Air mengalir. Iya kalau Air nya
mengalir ke tempat yang baik, namun kalau mengalir ke Selokan bisa menjadi petaka
atau membawa penyakit.
Orang yang hidupnya tanpa target
maka hidupnya akan terasa hambar dan merasa tidak ada tantangan apa – apa. Hari
ini dan besok terasa sama saja tanpa ada warna warni kehidupan dengan hidup
yang berjalan di tempat.
Olahraga panahan ini juga memberikan
arti pentingnya focus. Serius atau tidaknya seseorang dalam melakukan pekerjaan
dapat dilihat dari Fokus atau tidaknya Orang tersebut. Konsentrasi yang tinggi
dan kinerja yang baik itu dihasilkan dari fokusnya seseorang. Orang – orang yang
expert adalah mereka yang focus pada suatu bidang dan benar – benar menguasainya.
Selain itu, Kegiatan ini
mengajarkan kepada kita bahwa dalam mengambil sebuah keputusan harus tenang dan
tidak terburu – buru. Di dalam kehidupan sehari – hari apakah di lingkungan
keluarga maupun lingkungan kerja, kerap ditemukan orang – orang yang tidak
dapat mengendalikan dirinya pada saat dihadapkan pada sebuah persoalan. Mereka
bukannya memikirkan solusi atas persoalan yang terjadi, akan tetapi, malah
sibuk menyalahkan orang lain dengan emosi yang meledak – ledak bahkan kerap
menghujat. Disinilah perlunya kita
melatih kemampuan berpikir dengan tenang sebelum mengambil keputusan sehingga
masalah yang ada dapat ditangani.
Terakhir, Interospeksi diri menjadi hal
yang perlu direnungkan atas persoalan yang terjadi. “Tidak ada asap maka tidak
ada api” menjadi sebuah pernyataan yang perlu ditanamkan dalam benak kita bahwa
hasil yang terjadi sekarang merupakan tindakan kita di masa lalu.
Semoga, Bisa kembali Panahan lagi
dengan hasil bidikan yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar