“Bro, Pulang kerja nongkrong yok”
“cuy, besok travelling yuk ke bali”
“woi, nonton konser Dream Theater yuk di Jogja,”
Kutipan diatas, merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan kelompok millennial.
Akhir-akhir ini, menjadi perbincangan umum terhadap generasi ini, yaitu generasi millennial atau Gen Y. generasi yang lahir tahun 1981 sd tahun 2000 atau generasi yang sekarang berusia 17 sd 36 tahun. Dari 255 juta penduduk Indonesia, tercatat kurang lebih 81 juta penduduk yang merupakan generasi millennial atau sekitar 31.76%.
Nongkrong di kafe, travelling atau nonton menjadi kegiatan yang boleh dibilang menjadi rutinitas. Memang sih hal-hal tersebut menyenangkan tetapi perlu dipertimbangkan terhadap keuangan kita.
Nongkrong
Kafe atau supermarket sekarang ini rata-rata menyediakan tempat nongkrong 24 jam. Siapa yang menjadi pelanggannya ? ya anak-anak muda yang merupakan generasi milenial ini. Melihat fenomena ini bahwa anak muda ini memiliki pola hidup konsumtif.
Bayangkan saja kalau sekali nongkrong di kafe menghabiskan Rp 50.000,-/hari. Kalau sebulan bisa menghabiskan Rp 1.5 juta bahkan lebih.
Boleh sekali-kali nongkrong dan tujuannya baik. Misalnya membicarakan sebuah project ide. Bukan malah nongkrong ini menjadi ajang membicarakan keburukan orang lain.
Travelling
“Welcome to Bali,”
“Raja Ampat, I’m coming”
“Jeju, I’m coming”
Banyak yang mengunggah foto jalan-jalan dan menjadi gaya hidup bagi kalangan gen millennial ini. Mereka punya prinsip, hidup hanya sekali maka puas-puasin nikmati hidup. Thailand, Singapura, Korea dan Jepang merupakan destinasi travelling yang banyak dikunjungi sekarang ini.
Terutama Korea Selatan, dengan film Drama korea atau K-Pop nya yang lagi booming-boomingnya menjadikan daerah ini salah satu tujuan favorit wisata. Untuk kesana bisa menghabiskan Rp. 12 jutaan selama 8 hari dengan biro travel.
Asik ya, tetapi kalau ini dilakukan rutin. Kapan bisa menabung ???
Nah, alangkah lebih baiknya bagi kita untuk memiliki pola keuangan yang sehat di masa muda sehingga di masa tua nanti kita bisa menikmati jerih payah kita. Bagaimana caranya ?
Tips berikut bisa menjadi pertimbangan untuk dilaksanakan secara rutin dan konsisten :
- Punya Tujuan Keuangan (Financial Goal)
3 tahun, 5 tahun bahkan 20 tahun lagi, kita mau memiliki apa ?
Mobil, rumah atau sebuah bisnis. Buatlah sebuah table mimpi kita dan tempelkan di tempat yang bisa kita lihat setiap hari sehingga ini menjadi motivasi untuk terus melakukan yang terbaik demi tercapainya sebuah mimpij yang sudah kita tetapkan.
- Bijak dalam menggunakan anggaran keuangan
Setiap bulan kita sudah memiliki susunan anggaran yang terdiri dari penghasilan dan rencana pengeluaran. Anggaran pengeluaran yang kita buat sudah mencakup dalam beberapa kategori pos pengeluaran diantaranya pos biaya hidup, pos hutang, pos investasi, pos sedekah dan pos liburan. Catatlah setiap aktivitas yang berkaitan dengan pemasukan dan pengeluaran uang secara rutin.
- Hindari hutang yang sifatnya konsumtif
Di era sekarang ini, anak muda familiar dengan fintech (financial technology). Kemudahan yang ditawarkan dari sebuah aplikasi smartphone semakin banyak. Perilaku anak-anak muda sedikit banyak mengalami perubahan, mulai dari transportasi, pembelian kuliner bahkan sampai meminjam uang.
Dengan klik dan klik, semakin mudah seseorang mendapatkan pinjaman dan prosesnya sangat mudah dan cepat. Tetapi harus dipertimbangkan dahulu sebelum mengajukan pinjaman. Apa tujuannya ? konsumtif atau produktif ?
Hindari melakukan pinjaman untuk tujuan foya-foya seperti nongkrong dan makan-makan.
Semoga bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar