Minggu, 12 Agustus 2018

AFF U-16 : Spirit of Indonesia

Dalam waktu dekat, Kita akan dimeriahkan dengan hajatan besar berupa Pesta Olahraga Asia yang ke – 18. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah di Event  yang diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2018 – 2 September 2018 di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang.
Penunjukkan sebagai tuan rumah sebelumnya jatuh kepada Negara Vietnam. Namun, Pemerintah Vietnam mengundurkan diri sebagai tuan rumah Ajang Asian Games tersebut dengan pertimbangan kondisi ekonomi negaranya yang mengalami penurunan dan Fasilitas olahraga yang kurang memadai. Setelah itu, OCA (Olympic Council Of Asia) menunjuk Indonesia sebagai Tuan rumah Asian Games dengan permintaan dari Pengelola Asian Games dilakukan tahun 2019. Namun, Indonesia tetap meminta Pesta Olahraga Asia ini dilakukan tahun 2018, dengan pertimbangan agar tidak bersamaan dengan Pemilihan Presiden.
Event 4 tahunan ini menjadi sebuah ajang bergengsi untuk unjuk kebolehan yang diikuti oleh 45 Negara-negara di Asia untuk memperebutkan Medali emas, Perak dan Perunggu. Nama baik negara peserta lomba ini menjadi taruhan. 
Menjadi Tuan Rumah di Ajang ini, tentu ada segenap tanggung jawab yang harus diemban. Infrastruktur yang dibangun menjadi gengsi tersendiri Karena hal ini terkait dengan citra (reputasi) negara penyelenggara. Dibutuhkan persiapan yang matang untuk menaikkan citra tersebut dan tentunya juga yang paling penting adalah anggaran untuk membangun infrastruktur tersebut.
Anggaran yang dibutuhkan dalam ajang ini sangat besar. Info yang dikutip dari Kompas.com tanggal 25 Maret 2018 dengan judul berita “Anggaran Asian Games mencapai Rp 30 Triliun”. Mengutip dari artikel ini bahwa anggaran tersebut terdiri dari biaya penyelenggaraan, Pembangunan infrastruktur, dan sarana transportasi Pendukung.

Maskot Asian Games
Pesta Olahraga yang diadakan setiap 4 tahunan ini selalu memberikan suguhan dan tampilan yang menarik. Suguhan dan tampilan itu beraneka ragam sesuai dengan corak dan budaya setiap negara. Budaya local menjadi hal mahal yang ingin ditonjolkan pada Event ini. Budaya tersebut berupa tari-tarian, Seni beladiri dan Fauna khas negara yang ditampilkan dalam mascot.
Maskot ini sendiri selalu berbeda di setiap ajang Asian Games. Kali ini Indonesia memilih  3 Fauna Khas yaitu Rusa Bawean (Atung) yang mencerminkan kecepatan, Burung Cenderawasih (Bhin bhin) yang mencerminkan Kecepatan dan Badak bercula Satu (Kaka) yang mencerminkan Kekuatan.  Miniatur Maskot ini dapat dijadikan merchandise bagi para pengunjung yang meramaikan dan menonton event ini.
Dunia tidak hanya terpaku pada Benua Eropa dan Amerika saja Tetapi di belahan bumi lain ada Benua Asia yang merupakan benua terbesar di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Ini menjadi Energy atau kekuatan tersendiri dan menjadi penegasan bahwa Bangsa Asia merupakan bangsa yang besar.
Mengambil tema dengan tagline “Energy of Asia”, menunjukkan             bahwa benua ini memberikan spirit Asia. Negara seperti China, Singapura, Jepang, Korea, India dan Indonesia termasuk Negara yang dikenal dunia.
Event ini tidak hanya sekedar ajang lomba dalam ajang olahraga, akan tetapi, juga menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan dan silaturahmi antar sesama Negara Asia. Selain itu, ajang ini dapat menjadi momen penting dalam mempromosikan kekhasan Indonesia mulai kuliner, budaya hingga pariwisata.
Asian Games sendiri akan dibuka pada tanggal 18 Agustus 2018 dengan ajang budaya dengan melibatkan banyak artis, musisi dan penari. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan juga dapat menjadi tuan rumah dan penyelenggara pelaksanaan ajang Asian Games ini.

Efek Samping
Anggaran yang besar dalam hajatan kolosal ini tentunya harus memberikan dampak yang besar dan baik juga terhadap Reputasi Negara (nation image) dan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, mengutip  dari www.republika.co.id tanggal 29 April 2018 dengan headline “Asian Games mampu tumbuhkan Ekonomi secara Berkelanjutan” dijelaskan bahwa hasil kajian Bappenas memprediksi mengenai dampak langsung dari penyelenggaraan ajang ini berasal dari pengeluaran peserta dan pengunjung ASIAN GAMES 2018 mencapai Rp. 3.6 Triliun dengan persebaran pengunjung sebanyak 70% di Jakarta sebesar Rp 2.5 Triliun dan di Palembang sebanyak 30%  sebesar Rp 1.1 Triliun dengan rincian sebagai berikut :
  1.  88% dari penonton dan wisatawan
  2. 4.67% dari pengeluaran Atlet
  3.  3.96% dari pengeluaran awak media
  4. 2.34% dari pengeluaran official
  5. 0.77% dari pengeluaran sukarelawan
Selain itu, INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee) yang diketuai oleh Bapak Erick Thohir memperkirakan ada 10 ribu atlet dari 45 negara akan bersaing sehat dalam 462 pertandingan dengan 2 juta penonton dengan diliput sekitar 7.000 media baik local maupun internasional.
Catatan tersebut menjadi sebuah optimisme bagi Indonesia bahwa ASIAN GAMES kali ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara ini dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan nilai tukar Rupiah kita yang sekarang ini sudah menyentuh angka Rp 14.437.- per US Dollar berdasarkan Kurs transaksi Bank Indonesia Jumat, 10 Agustus 2018. Efek positif seandainya harga Dollar turun berupa harga bahan baku Impor yang lebih murah yang dapat dirasakan oleh Masyarakat.
Namun, Harapan utamanya adalah UMKM di Indonesia dapat merasakan kenaikan omset penjualan mereka. Permintaan dagangan mereka yang meningkat tentunya kan meningkatkan produksi yang berimbas pada peningkatan tenaga kerja dan endingnya meningkatkan daya beli yang ada di masyarakat.

Bravo Tim Sepakbola U-16
Euphoria kemenanganan di piala AFF U-16 menjadi sejarah persebakpolaan negeri ini. Hasil pertandingan final tadi malam 11 Agustus 2018 yang diselenggarakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo memberikan spirit bagi Indonesia dengan kemenangan 4-3 melalui drama adu pinalti melawan tim dari Thailand setelah sebelumnya bermain imbang dengan permainan saling serang selama 90 menit plus 5 menit waktu tambahan. Dukungan yang diberikan tidak hanya di Stadion Delta saja. Akan tetapi, di lorong- lorong gang sempit diluar Sidoarjo memberikan support semangat dan doa melalui tayangan live di televisi. Suasana keakraban jelas terlihat begitu hangat terlepas dari panasnya opini mengenai Pilpres 2019 dan Pasangan Capres dan Cawapres yang baru saja dideklarasikan. Riuh sorak soraya teriakan dari Warga yang menonton pada saat peluang-peluang yang diciptakan oleh Para Pemain Indonesia belum menciptakan gol ditambah lagi Komentator yang menyiarkan live memberikan suasana yang berbeda.
Kemenangan ini merupakan hadiah terbesar bagi Negara dalam menyambut kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus nanti. Hal yang menarik sebelum pertandingan ini dimulai adalah momen ketika para  Pemain berdoa bersama yang dipanjatkan untuk masyarakat Lombok yang sedang berduka. Hal ini menunjukkan bahwa “Duka di Lombok menjadi Duka kita, Duka Indonesia”. Infrastruktur yang mengalami kerusakan kembali normal dan keluarga yang ditimpa musibah diberi ketabahan. Aaminn.
Permainan anak asuh pelatih Fahri Husaini ini memberikan energy keyakinan dan semangat juara bagi para atlet lain yang akan bertanding di ajang ASIAN Games nanti. Kemenangan di lapangan bukan hanya sekedar menang dan membawa pulang trophy. Akan tetapi, Nama besar dan gengsi menjadi pertaruhan nomor wahid.
Hasil manis yang dipetik tadi malam tentu merupakan kristalisasi dari perjuangan yang tidak mudah mulai dari tetesan keringat dan waktu pada saat berlatih bahkan tetesan air mata pada menjalani kerasnya latihan. Dan yang terakhir adalah perjuangan doa dari Orang tua.
Mengutip Kutipan Indah dari seorang Michael Jordan “I’ve missed more than 9000 shots in my career. I’ve lost almost 300 games. 26 times, I’ve been trusted to take the game winning shot and missed. I’ve failed over and over and over again in my life. And that is why I succeed.”  Maknanya kurang lebih seperti dibawah ini :
“Saya telah gagal lebih dari 9000 shot (tembakan) dalam karier saya. Saya telah gagal hampir 300 pertandingan. 26 kali saya telah dipercaya untuk mengambil kesempatan untuk mendapatkan kemenangan namun saya gagal. Saya telah berulang kali mengalami kegagalan dalam hidup saya. Dan itulah mengapa saya berhasil”.
Semoga spirit kemenangan dari pertandingan tadi malam menambah semangat dalam diri kita dan yang pasti Kitalah suatu saat yang akan menjadi pemenang itu.
Gudluck

Tidak ada komentar:

Posting Komentar