My Diary: Agustus 2018

Mobil Inovasi dari Honda

“Jumlah Kendaraan Bermotor tahun 2016 mencapai angka 129.281.079 unit”. Sumber data dari Badan Pusat Statistik tersebut menunjukkan bahwa kuantitasnya meningkat dalam kurun waktu 10 tahun yakni 200% dari semula sebanyak 43.313.052 Unit pada tahun 2006.

Jenis Kendaraan	Jumlah (Unit)	% terhadap Total
Sepeda Motor	105,150,082	81.33%
Mobil Bis	2,486,898	1.92%
Mobil Penumpang	14,580,666	11.28%
Mobil Barang	7,063,433	5.46%
Grand Total	129,281,079	100.00%

Dari tabel diatas, bahwa persentase terbesar ada pada kepemilikan Sepeda Motor sebanyak 81.33 %. Kepemilikan dan penggunaan sepeda motor saat ini merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang. Mengingat keberadaannya yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan di masyarakat dan menjadi salah satu pemberi kontribusi terhadap perekonomian di Indonesia.

Jika dilihat dari Jumlah penduduk Indonesia sebesar 255 Juta jiwa, dengan sebaran usia 19 tahun ke atas berdasarkan data dari www.bps.go.id pada posisi Agustus 2007 terdapat 142 Juta jiwa (55.6% dari Jumlah Penduduk). Hal ini menggambarkan bahwa setiap orang memiliki kendaraan bermotor lebih dari 1 unit. Selain sepeda motor, Kepemilikan mobil juga memiliki peran penting baik pribadi maupun keluarga. Apalagi dengan kemudahan cicilan dari Lembaga Keuangan Bank dan leasing, semakin meningkatkan permintaan terhadap mobil.

Nah, Kepemilikan kendaraan bermotor saat ini tidak hanya sebagai fungsi mobilitas saja yang hanya membawa seseorang dari satu tempat ke tampat lain. Akan tetapi, ada fungsi prestise sosialnya yang menunjukkan strata atau status seseorang dengan kepemilikan Kendaraan bermotor pada Merk tertentu.

GIIAS, LET’S GO

Hari ini sudah ada janjian dengan teman kantorku untuk pergi ke suatu tempat tepatnya Pameran otomotif yaitu GIIAS di ICE BSD.

Sebagai informasi saja, ICE merupakan salah satu gedung pameran terbesar di Asia tenggara yang dibangun melalui kerjasama SinarMas Land dan Kompas Gramedia dengan luas total mencapai 220.000 m²dengan 10 ruang pameran (luasnya 50.000 m²⁾, tambahannya dengan ruang ruang pameran luar ruang (luasnya50.000 m² ), Aula Konvensi (4.000 m²) yang terdiri dari 4 ruangan, Ruang Pertemuan (29 ruang pertemuan) dan lobi dengan luasnya 12.000 m².

Peningkatan permintaan yang drastic terhadap kendaraan bermotor ini ditangkap oleh GAIKINDO sebagai peluang untuk mengadakan pameran otomotif terbesar di Asia tenggara yaitu GIIAS yang diadakan setiap tahunnya. GIIAS yang diadakan tahun 2018 ini sudah berlangsung sejak tanggal 2 Agustus 2018 – 12 Agustus 2018 berlokasi di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten.

Pameran ini sebenarnya bukan asing lagi di telinga. Namun, dari tahun kemarin hanya sebuah rencana saja. Mumpung lagi senggang di hari ini tetapnya tanggal 12 Agustus 2018 yang merupakan hari penutupan event tahunan terbesar sehingga wajib segera ke lokasi untuk merasakan atmosfer keramaiannya. Hari minggu, antara senang dan galau. Senang karena merupakan hari libur dan bisa menikmati suasana empuknya Kasur kosan, Namun masih Galau karena besok sudah melaksanakan kewajiban kantor dengan Pekerjaan yang masih menumpuk.

Kunjungan ke Pameran merupakan hal yang menyenangkan. Terutama Pameran otomotif ini, Kita menemukan inspirasi berupa inovasi atas karya sebuah bangsa. Hal ini tentu memancing kita untuk “cekrek cekrek” mengabadikan momen di berbagai sudut pameran dengan gadget kita.

Segelas Teh Tarik dan sepotong roti pagi ini memberikan energy. Let’s go to Office dahulu. Kebetulan hari ini merupakan giliran aku untuk Shift di Kantor untuk melakukan monitoring perangkat Elektronik.

Gak terasa menyelesaikan pekerjaan,#edisi lebay... Jam Dinding kantor sudah menunjukkan Pukul 16:00 WIB, Janji berkumpul di wilayah Bendungan Hilir dengan teman kantorku “Bli”.

Telepon ku pun bergetar menerima panggilan dari temanku

"Rik, dimana Posisi ??” Tanya Si Bli
“Otewe ke daerah Bendhil” Jawabku

Langsung menuju ke Lokasi dengan sepeda motor NMAX hitam baru yang masih kinclong milik temanku ini. Perjalanan ke Lokasi ICE BSD ini kurang lebih selama 1,5 jam kami lalui sambil menikmati angin sepoy sepoy dan cerahnya sinar matahari sore.

Sampailah kami di tempat parkiran motor. Waktu sudah menunjukkan pukul 17:30 WIB, Kami langsung menuju tempat pembelian ticket.

Harga tiket pameran GIIAS tahun 2018 ini :

Weekdays : Hari Senin – Jumat (Pukul 11.00 WIB sd 21.00 WIB) Rp 50.000,-
Weekend : Hari Sabtu – Minggu(Pukul 10.00 WIB sd 21.00 WIB) Rp 100.000,-.

Lokasi Pembelian Tiket Pameran GIIAS

Tema yang diusung pada GIIAS 2018 ini adalah “beyond mobility”, gerakan evolusi kendaraan bermotor dari sebuah alat transportasi menjadi kontribusi yang dapat mendorong percepatan kualitas kehidupan manusia.

Saat memasuki gedung ICE BSD, terdapat berbagai merk Mobil mulai dari hevrolet, Daihatsu, Datsun, Honda, Hyundai, Isuzu Astra, Mazda, BMW, Mini Cooper, Mercedes-Benz, Mitsubishi, Nissan, Suzuki, Toyota dan Wuling. Selain Mobil, terdapat juga berbagai merk Motor yang ditampilkan mulai dari Benelli, Honda, Kawasaki, KTM, Piaggio, Suzuki, dan Yamaha.

Performance Maliq D'Essential

Para pengunjung yang datang dapat merasakan langsung sensasi test drive selama pameran. Apalagi suasana pameran diramaikan oleh Maliq D’Essential pada hari Penutupan 12 Agustus 2018, menjadikan rona wajah pengunjung menjadi lebih ceria.

Test Drive Mini Cooper

Event ini dapat memberikan sebuah kesadaran diri bahwa Kendaraan yang dipamerkan merupakan produk dari Negara lain baik China, Korea, Jepang dan Eropa. Esok hari, Produk otomotif dalam negeri yang akan dipamerkan di Gedung ICE BSD ini.

11 hari pameran GIIAS ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi kita semua perlunya peningkatan daya saing terhadap industry otomotif ini. hal ini disebabkan peran industri otomotif yang menjadi salah satu sector andalan dengan kontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2017 sebesar 10.16% serta menyerap tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1.2 Juta Orang dan 350 ribu tenaga kerja langsung.

“Stay Hungry, Stay Foolish” Quote dari Steve Jobs ini dapat menjadi MotivAksi bagi kita semua untuk terus belajar, belajar dan belajar. Keadaan yang lapar menjadikan diri kita selalu berusaha mencari uang sebanyak banyak agar besok tidak kelaparan lagi dan keadaan yang bodoh menjadikan diri kita selalu belajar dari Siapa saja, kapan saja dan dimana saja sehingga kita terus belajar.