“Apa bisnis yang prospek di tahun 2018 ???”
Pertanyaan diatas kerap menjadi pertanyaan yang paling sering muncul.
Wajar sih pertanyaan ini. Why ??? karena tentu ada rasa takut dalam menjalankan hubungan bisnis.
Takut itu bisa berupa tidak lakunya bisnis yang kita jalankan atau pasang surut bisnis.
Hal ini terkait keberlangsungan bisnis yang akan kita jalankan (business Sustain) atau dengan kata lain bisnis ini bisa berjalan 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun bahkan jangka panjang tidak.
Di dalam bisnis, jatuh bangun atau pasang surut keberlangsungan sebuah bisnis ini merupakan hal yang biasa dan lumrah. Mereka yang sudah bertahun-tahun saja pasti mengalami ini, apalagi yang baru memulai sebuah bisnis. Yang menjadi titik pentingnya adalah kita mengetahui momen yang pas ketika mengalami fase “surut” apa yang harus kita lakukan dan pada saat fase “naik” apa yang harus kita lakukan. Kebijakan “Tarik Ulur” dalam bisnis ini sangat penting dan butuh proses sehingga insting bisnis bisa terasah.
Prediksi Makro Ekonomi Indonesia 2018
Secara garis besar, Ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh pada tahun 2018. Hal ini disebabkan dengan adanya proyek-proyek infrastruktur pemerintah akan terakselerasi dan berjalan dengan baik sehingga berdampak signifikan pada perekonomian.
Ditambah lagi pada tahun 2018, ada 171 daerah yang melaksanakan pilkada serentak pada tanggal 27 Juni 2018 sehingga hal ini ada mempengaruhi meningkatkan ekonomi suatu daerah. Katakana saja semakin banyak permintaan, baliho, kaos, poster dan brosur.
Walaupun, Pertumbuhan harga komoditas tahun depan melambat, seperti harga CPO yang diprediksi meningkat pada tahun 2018 seperti yang diungkapkan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sekitar US$ 710 – 720/ ton tetapi produksi sedikit menurun akibat adanya kebijakan peremajaan perkebunan kelapa sawit bagi petani kecil yang merupakan gagasan pemerintah.
Beberapa komiditas yang diprediksi akan naik, yaitu Minyak dari US$ 53 per barel pada tahun 2017 menjadi US$ 56 per barel pada tahun 2018, Gas Alam dan batu bara juga diprediksi akan tumbuh sebesar 4% pada tahun 2018.
Bank Indonesia memprediksi bahwa suku bunga dunia akan meningkat pada tahun 2018 akibat dari pengetatan kebijakan (kebijakan mengurangi jumlah uang beredar/tight money policy) di negara maju. Suku bunga Kebijakan AS diperkirakan akan meningkat.
Kebijakan negeri uncle SAM ini mempengaruhi kebijakan negara lain. Ada yang bilang bersin ada negeri uncle SAM ini bisa demam negara lain. Terhadap ekonomi Indonesia terutama terhadap dana investor yang bisa keluar dari Indonesia dan bisa jadi Pemerintah menaikkan suku bunga untuk meredam investor memindahkan dananya dari Indonesia ke luar negeri yang bisa berdampak pada penutupan perusahaan dan PHK karyawan.
Tetapi dari Kenaikan suku bunga ini, akan berdampak terhadap UMKM yang ada di Indonesia sehingga permintaan kredit akan sedikit melambat dan bagi perbankan terutama terhadap kredit konsumer seperti KPR akan terpengaruh dari kenaikan suku bunga ini terutama terhadap kolektibilitas kredit.
Prediksi Ekonomi Indonesia pada tahun 2018 sebagai berikut :
- Bank Indonesia memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 5,1 persen-5,5 persen
- Center of Reform on Economics (CORE) memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,1%.
- Bank Dunia yang memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,2% hingga 5,3%.
- International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3%.
- Kementerian Keuangan memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,4%.
.
Beberapa prospek bisnis di tahun 2018 sebagai berikut :
Melihat prediksi makro ekonomi diatas, bisa menjadi acuan bagi kita untuk mengambil keputusan terutama keputusan memulai bisnis.
Bisnis yang bisa dijalankan sebagai berikut :
- Bisnis travelling
Di era gadget sekarang, mengabadikan sebuah kejadian di suatu tempat seperti menjadi habit. Hal ini sejalan dengan adanya social media seperti path, facebook, Instagram, dll sehingga memiliki momen apalagi itu di luar negeri atau tempat yang terkenal yang memerlukan budget besar. Itu jauh lebih berharga ketimbang memiliki sebuah jam atau handphone.
Bisnis di bidang travelling ini bisa menjadi sebuah pilihan bagi kita yang akan memulai sebuah usaha.
- Bisnis Online
Matahari di Pasar Raya Manggarai, Matahari di Pasar Raya Blok M, Matahari di Taman Anggrek dan Circle K merupakan toko konvensional yang sudah ditutup. Tetapi pemberitaan mengenai start up E-Commerce seperti Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Blibli.com menjadi trending topic.
Data Sensus Ekonomi 2016 dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa industri e-Commerce Indonesia dalam 10 tahun terakhir tumbuh 17 % dengan total jumlah usaha e-Commerce sebanyak 26,2 juta unit.
- Bisnis Property
Rumah menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang. Kebutuhan rumah sampai dengan tahun 2025 diperkirakan 30 juta unit. Hal ini merupakan peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan dengan pembangunan rumah murah yang layak bagi masyarakat.
Dalam menjalankan bisnis ini, perlu kerjasama antara pihak developer, Lembaga Keuangan dan Pemilik lahan dan perlu promosi pemasaran yang menarik.
- Bisnis Bahan Promosi Kampanye
Tahun 2018 merupakan tahun politik dimana akan diselenggarakan pilkada serentak di 171 daerah sehingga butuh promosi seperti brosur atau spanduk, kaos, rompi dan topi untuk kampanye partai politik.
Permintaan terhadap bahan-bahan promosi partai politik akan meningkat pada tahun 2018 dan bisa menjadi peluang bisnis untuk dijalankan secara musiman.
- Bisnis Kuliner
Bisnis kuliner ini akan tetap jalan selama manusia itu masih butuh “makan”. Selain itu, Bisnis kuliner ini memberikan dengan keuntungan sebesar 30% bahkan bisa lebih. Apapun kondisi ekonomi suatu negara, tetap saja masyarakat butuh makanan.
Ada pergeseran pandangan di masyarakat, bahwa kuliner ini bukan hanya untuk pemenuhan sebatas perut atau hanya kenyang saja tetap mengalami perubahan refreshing sehingga munculnya wisata kuliner.
Menarik bukan untuk memulai bisnis kuliner ??
Semoga Bermanfaat…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar