Minggu, 30 Juni 2019

Pulang Kampung Berat di Ongkos

Pesawat terbang merupakan alat transportasi yang saat ini dapat dijangkau oleh banyak orang. Saat ini banyak maskapai penerbangan yang menawarkan penerbangan dengan harga yang bervariasi mulai harga ekonomis hingga eksklusif. Pesawat terbang dipilih untuk mencapai perjalanan dengan jangka waktu tempuh yang jauh sehingga dapat dicapai lebih cepat dibandingkan jika menggunakan transportasi darat atau laut. Perjalanan Jakarta ke Medan jika ditempuh dengan Bus maka waktu tempuh bisa sampai 4 hari 3 malam. Dengan Penerbangan pesawat, waktu tempuh jauh lebih cepat menjadi 2 jam 10 menit.

Sebelum tahun 2000-an, penerbangan belum menjamur seperti sekarang ini. Maskapai yang ada pada saat itu baru garuda, Merpati, Mandala Airlines dan Sempati Air. Pada saat itu, Penerbangan merupakan sebuah kemewahan dan kebanggaan dalam hidup. Namun seiring perkembangan waktu, semakin banyak maskapai penerbangan yang memberikan harga penerbangan yang terjangkau seperti Lion Air, Sriwijaya, Batik Air, Air Asia dan Citilink.

Bagi masyarakat, kehadiran maskapai dengan harga terjangkau sangat meringankan biaya  transportasi. Apalagi bagi para perantau, pulang ke Rumah itu menjadi hal yang sangat menyenangkan karena berkumpul dengan keluarga dan menikmati liburan di kampung halaman.

Dalam satu tahunan, perjalanan ke Medan bisa 2 sampai dengan 3 kali dalam rangka pulang ke rumah orangtua. Harga tiket yang dibeli pun biasanya kisaran harga Rp 600 sd 800 ribu dari Jakarta ke Medan.  Namun, di awal tahun 2019 ini terdapat kenaikan harga pesawat terbang yang cukup tinggi. Kenaikan harga tiket ini tentunya semakin memberatkan ke pengeluaran pribadi pada saat pulang ke Medan.

Harga tiket pesawat terbang tanggal 28 Desember 2018 dengan maskapai pesawat Lion Air Pukul 20:20 WIB melalui Bandar Soekarno hatta dengan harga ticket Rp 1.348.000,- dari Jakarta ke Medan. Kemudian harga tiket pada tanggal 2 Januari 2019 dengan rute Jakarta ke Medan melalui maskapai pesawat Lion Air pukul 15:50 WIB dengan harga ticket Rp 1.793.000,- Mungkin ini harga tiket waktu tahun baru yang memang meningkat karena banyak penumpang yang menuju Pulau Sumatera pada saat akhir tahun.

Penerbangan kedua saya di tahun 2019 pada tanggal 14 Maret 2019 melalui maskapai penerbangan Garuda dari Jakarta menuju Medan dengan waktu penerbangan pukul 07:50 WIB dengan harga tiket Rp 2.522.900,-. Kemudian pulang tanggal 17 Maret 2019 dengan maskapai Citilink pukul 18:20 dengan biaya Rp 2.233.500,-

Penerbangan ketiga pada tanggal 19 April 2019 melalui maskapai penerbangan Lion Air Pukul 05:00 WIB dari Jakarta menuju medan dengan biaya ticket Rp 1.744.200,-. Kemudian kembali dari Medan ke Jakarta pada tanggal 21 April 2019 dengan maskapai penerbangan Lion Air pukul 17:45 WIB dengan biaya Rp 1.836.200,-

Penerbangan keempat pada tanggal 01 Juni 2019 ke Medan dengan Pesawat batik Air pukul 20:05 WIB dengan biaya Rp 2.307.200,-, kemudian kembali dari Medan ke Jakarta pada tanggal 11 Juni 2019 dengan maskapai Lion Air pukul 11:00 WIB dengan biaya Rp 2.600.000,-

Melihat ongkos penerbangan pesawat yang cukup tinggi, ada sebuah analisis menarik dari strategimanajemen.net dengan judul artikel “kenapa harga tiket pesawat sekarang mahal sekali”. Dari artikel tersebut, disampaikan hitung-hitungan dengan rincian sebagai berikut :
  1. Harga rata-rata 1 unit pesawat Boeing seri 737 – 800 atau Airbus A320 adalah sekitar Rp 1.5 triliun/Unit.
  2. Biaya untuk menerbangkan Boeing 737 atau Airbus A320 selama 1 jam penerbangan adalah sekitar USD 5.000 (atau setara Rp 70 Juta dengan asumsi harga 1 Dollar setara Rp 14.000,-). Biaya ini sudah termasuk biaya avtur, biaya crew pesawat, biaya perawatan dan biaya asuransi.
  3. Asumsi terisi kursi sebanyak 70% atau sekitar 133 penumpang (70 % x total 190 kursi) maka total pendapatannya dalam penerbangan 1 jam sebesar Rp 133 Juta.
  4. Laba kotor setiap 1 Jam penerbangan sekitar Rp 133 Juta dikurangi Rp 70 Juta yaitu sebesar 63 Juta/Jam.
  5. Dalam 1 hari, setiap pesawat terbang minimal 6 jam sehingga laba kotor per hari sebesar 6 jam x Rp 63 Juta/jam (RP 378 Juta/hari).
  6. Laba total selama 365 hari x Rp 378 Juta sebesar Rp 137 Miliar.
  7. BEP (titik balik modal) pembelian setiap pesawat butuh waktu yang cukup lama yaitu Rp 1.5 Triliun/Rp 137 Miliar atau selama 11 tahun.
Kenaikan harga tiket pesawat ini tentu berdampak ke berbagai sector terkait transportasi yang dapat berimbas kepada pertumbuhan ekonomi dalam negeri sendiri.

Tarif tiket pesawat penerbangan domestic yang meningkat sejak bulan Januari 2019 ini, berdampak terhadap jumlah penumpang pada februari yang mencapai 15.46% secara bulanan (artikel kontak.co.id tanggal 01 April 2019 dengan judul dampak kenaikan harga tiket, penumpang pesawat di Februari turun 15%)

Selain itu, mengutip dari CNBC Indonesia tanggal 09 Juni 2019 bahwa Jumlah pemudik di tahun 2019 menurun sebesar 17%. Hal ini tentunya mempengaruhi pendapatan di sector penerbangan sendiri dan dapat berdampak terhadap pengurangan jumlah karyawan di sector penerbangan itu sendiri.

Untuk mensiasati harga tiket yang mahal, Penumpang melakukan rute penerbangan yang lebih panjang. Misalnya Penerbangan dari Jakarta ke Medan, disiasati oleh Penumpang dengan penerbangan tujuan Malaysia dan dilanjutkan ke Medan Karena dianggap lebih murah dibandingkan dengan penerbangan langsung dari Jakarta ke Medan.  

Harga tiket pesawat terbang yang meningkat ini juga berdampak terhadap bisnis perhotelan dan pariwisata. Masyarakat lebih memilih berlibur ke Luar negeri seperti singapura, Thailand dan Malaysia. Hal ini disebabkan tiket pesawat yang lebih murah dibandingkan berlibur di dalam negeri. Penurunanan masyarakat yang berwisata di dalam negeri akan mempengaruhi pendapatan di sector pariwisata diantaranya Penginapan dan Hotel yang akan berkurang tingkat huniannya, bisnis kerajinan dan bisnis oleh2 juga semakin berkurang permintaannya.  Selain itu, Peningkatan kunjungan wisata ke luar negeri mempengaruhi potensi penerimaan devisa negara yang disebabkan oleh masyarakat lebih memilih menghabiskan uangnya di negeri orang ketimbang di negaranya sendiri.

Kenaikan harga tiket pesawat ini juga dapat berdampak terhadap biaya pengiriman barang – barang yang ditransaksikan melalui marketplace dengan pengiriman via transportasi udara yang dapat menyebabkan permintaannya menjadi menurun.

Ternyata kenaikan ini menimbulkan protes dari warga masyarakat melalui situs change.org yang meminta menteri perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menurunkan harga tiket pesawat karena memberatkan ongkos transportasi ini. Harapannya dengan kondisi seperti ini perlu adanya kajian lebih lanjut perihal struktur biaya yang menyebabkan tiket pesawat menjadi mahal.

Kajian tersebut diharapkan dapat menjadi dasar kebijakan dalam menurunkan harga tiket menjadi lebih murah sehingga masyarakat terbantu penurunan harga tiket pesawat tersebut dan roda ekonomi semakin meningkat lagi.

Semoga artikel ini semakin bermanfaat.
Baca Selengkapnya >>>