Jiahh,, udah senin aja.
Ini mungkin yang sering terjadi dengan kita ketika besok akan memulai hari senin. Yuhui.. hari kerja bro.
Ini mungkin yang sering terjadi dengan kita ketika besok akan memulai hari senin. Yuhui.. hari kerja bro.
“I hate Monday” seperti sebuah slogan ketika akan menghadapi suasana libur yang akan segera berakhir.
Tapi Pagi ini sedikit berbeda, kuawali November ini sambil menikmati lantunan lagu Gun”s n Roses “November Rain”. disertai hujan rintik-rintik di luar sana menambah adem dan ringan langkah kaki ini.
Pelajaran berharga pagi ini bahwa untuk menghasilkan sebuah pelangi itu dibutuhkan banyak rintik-rintik hujan, hmmm… Sebuah pelangi kesuksesan itu dihasilkan dari rintik-rintik keringat, tenaga, waktu, materi bahkan air mata.
Obrolan singkat siang ini dengan Wakabagku Prof. Awonggo, ada poin penting ketika aku diberikan statement bahwa Kesuksesan itu adalah “Apa yang kita mau dan itu bisa kita capai, itulah makna dari kesuksesan” dan dalam mencapai itu ada krisis (tantangan) yang harus kita hadapi.
Krisis, Opo Kui ???
Mendengar kata “krisis” ini bukanlah hal yang asing bagi kita. Kadang begitu ngobrol sama teman. Yuk nonton bioskop kita, Jawab temannya : Nggak dulu ah, lagi krisis ini boy” atau kantong lagi kering cuy. Just kidding..
Mendengar kata “krisis” ini bukanlah hal yang asing bagi kita. Kadang begitu ngobrol sama teman. Yuk nonton bioskop kita, Jawab temannya : Nggak dulu ah, lagi krisis ini boy” atau kantong lagi kering cuy. Just kidding..
Dalam literatur ekonomi, secara sederhana bahwa Krisis itu adalah situasi atau kondisi yang mengalami penurunan.
Sebuah krisis bisa berupa “Resesi” atau “Depresi”.
Sebuah krisis bisa berupa “Resesi” atau “Depresi”.
- Resesi itu merupakan suatu kondisi menurun selama 6 bulan berturut-turut dan indikatornya di suatu negara adalah Produk Domestik Bruto (PDB)
- Depresi itu merupakan Suatu kondisi dimana negara tersebut berada pada titik terendah dan ini pernah terjadi pada tahun 1929.dimana pada saat itu Amerika Serikat hampir hancur total.
Data Krisis Ekonomi Dunia
| ||
Tahun
|
Rentang Waktu
| |
1857
|
16
| |
1873
|
20
| |
1893
|
28
| |
1921
|
7
| |
1929
|
24
| |
1953
|
20
| |
1973
|
7
| |
1980
|
10
| |
1990
|
10
| |
2000
|
8
| |
2008
|
7
| |
2015
|
Diolah dari Berbagai Sumber
DIlihat dari tabel diatas bahwa history terjadi krisis ekonomi global itu dari rentang tahun 1857 sampai tahun 1973. Rata-rata krisis ekonomi terjadi dalam rentang waktu 20 tahunan.
Setelah itu, krisis ekonomi terjadi lebih cepat dengan rata-rata rentang waktu 10 tahunan dari tahun 1980 ke 1990 dan tahun 2000.
Fenomena sekarang ini lebih cepat dari tahun 2008 ke tahun 2015, kurang lebih 8 atau 7 tahunan.
Setelah itu, krisis ekonomi terjadi lebih cepat dengan rata-rata rentang waktu 10 tahunan dari tahun 1980 ke 1990 dan tahun 2000.
Fenomena sekarang ini lebih cepat dari tahun 2008 ke tahun 2015, kurang lebih 8 atau 7 tahunan.
How about Indonesia ?
Data Krisis Ekonomi Dunia
| ||
Tahun
|
Rentang Waktu
| |
1965
|
32
| |
1998
|
10
| |
2008
|
7
| |
2015
|
Untuk indonesia sendiri, dari tabel diatas bahwa history terjadi krisis ekonomi di Indonesia dari tahun 1965 ke tahun 1998 dengan rentang waktu 32 tahunan.
Tahun 1998 ke tahun 2008, krisis terjadi dalam rentang waktu 10 tahunan.
Fenomena terbaru dari tahun 2008 ke tahun 2015, krisis terjadi dalam rentang waktu 7 tahunan.
Apa yang bisa dipetik dengan krisis yang terjadi dengan rentang waktu yang lebih cepat baik secara global maupun nasional ???
Negara - negara sekarang mudah sakit atau meriang daya tahan tubuh ekonominya Sehingga harus memiliki persiapan dan lebih waspada. Bisa jadi ke depannya, krisis menjadi lebih cepat terjadi dengan rentang 5 tahunan atau bahkan bisa menjadi 3 tahunan. May Be..
Bonus Demografi
Indonesia itu negara yang memiliki keunggulan “bonus demografi” atau bonus jumlah penduduk sebesar 250 juta jiwa penduduk. Populasi ini merupakan 40% terbesar di Asia Tenggara. Wow.. Amazing..
Indonesia itu negara yang memiliki keunggulan “bonus demografi” atau bonus jumlah penduduk sebesar 250 juta jiwa penduduk. Populasi ini merupakan 40% terbesar di Asia Tenggara. Wow.. Amazing..
Harapannya bahwa Kuantitas ini menjadi pendorong daya saing dengan negara-negara lain.
Di tahun 2020, di bidang perbankan, kita akan memasuki era persaingan bebas di pasar Asia Tenggara atau lebih dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau persaingan indonesia dengan 9 negara Asia Tenggara lainnya.
Di tahun 2020, di bidang perbankan, kita akan memasuki era persaingan bebas di pasar Asia Tenggara atau lebih dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau persaingan indonesia dengan 9 negara Asia Tenggara lainnya.
Mau nggak mau, Siap nggak Siap.. Harus kita hadapi.
Bahkan sebelum tahun 2020, Dunia sudah mengalami percepatan yang cepat atau dinamis, dengan kehadiran teknologi dan perilaku generasi Millenial sehingga harus lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan yang ada.
Konsep Sharing Economy
Kalau dulu mau naik Ojek, mau cari taxi harus ke Jalan raya. Di Era zaman Now, hanya dengan Buka handphone lalu download aplikasi GoJek, Uber, selesai deh. driver sudah menunggu di depan Pintu rumah kita. Inilah kemudahan-kemudahan yang disajikan melalui inovasi “Generasi Millenial” bukan “Generai Micin”.
Go Jek, AirBnb, Uber, dll.
Nama diatas merupakan Produk umum kita dengar mengenai konsep sharing economy. Memang sih Perjalanan tidak mulus untuk masuk dan membuat perubahan di negeri ini. Slow But Sure..Perubahan tentu butuh tantangan.
Banyak supir GoJek yang diancam sama supir Ojek Pangkalan. Bahkan sempat terjadi pemukulan terhadap driver Ojek Online oleh Driver Ojek konvensional. Perubahan itu harus berani, harus tebal muka dan tebal telinga.That's right..
Konsep sharing economy itu sedang trend di berbagai belahan dunia atau istilah lain “Collaborative Consumption” yaitu konsep bisnis yang memberikan sumber daya yang dimiliki untuk dipakai oleh Orang lain.
Sharing Economy ini tujuannya “Efisiensi”
Sharing Economy ini tujuannya “Efisiensi”
Bayangkan saja kalau pemilik GoJek membuka usaha Ojek, lalu memebeli banyak kendaraan. Memang sih permintaan kendaran bakal naik tetapi di sisi lain permintaan Bahan bakar juga akan menjadi Naik dan Jalan Jadi Macet. keadaan ini malah menambah masalah baru.
Anda punya motor banyak tetapi tidak dimanfaatkan, Anda punya rumah dengan banyak kamar. tapi tidak menghasilkan income (Idle Asset). Dengan adanya konsep ini menjadikan “asset “ lebih produktif.
Dampak Ke Sektor Keuangan
Bank merupakan sektor keuangan yang sangat mempengaruhi roda perekonomian suatu negara yang mengadopsi teknologi update demi pelayanan kepada nasabah.
Perusahaan yang hadir dengan konsep sharing Economy atau Fintech ini memberikan efek terhadap industri perbankan sehingga Perbankan harus memberikan lebih banyak lagi kemudahan - kemudahan
“Digital Office, Digital People dan Digital Service”
Inilah yang akan terjadi pada Industri keuangan.
Inilah yang akan terjadi pada Industri keuangan.
Pilihannya kita mau berubah atau tidak. “Change Or Die”.
Bersyukur untuk pengetahuan hari ini and Thanks " Today is Monday-- Money Day For Me”
Bersyukur untuk pengetahuan hari ini and Thanks " Today is Monday-- Money Day For Me”